MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Disusun Oleh :
MARLINA DWI RESTIHANI
35413302
1 ID 06
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Ilmu Budaya Dasar
Apipudin, S.Th.I.,MA.Hum
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada kita
semua, saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Terimakasih
kepada semua pihak yang telah mendukung saya dalam penulisan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi anda yang membacanya. Kritik dan saran yang
membangun sangat saya butuhkan, agar saya dapat menulis lebih baik lagi.
Depok,
27 Januari 2014
Hormat
saya,
Marlina
Dwi Restihani
NPM:35413302
A.
Latar
Belakang
Setiap
manusia pasti pernah mangalami kegelisahan baik itu tentang kelulusan,cinta,dan
lain-lain.Pada tulisan ini saya akan membahas tentang artikel manusia dan
kegelisahan.
Kegelisahan
pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebuah kata “Tanggung
Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah
kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala,
kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi
dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi
dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu
pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka
kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan, sebagai conth
kegelisahan untuk mempertahankannya dan sebaginya. Kegelisahan dalam diri
manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharapkan kehadirannya.
Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri
manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada
dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki
hati, perasaan dan pikiran.
B.
Definisi
1. Manusia
Manusia
adalah mahluk kompleks ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna.
Manusia dapat diartikan berbeda-beda, mereka dapat diartikan secara biologis,
rohani dan istilah kebudayaan ataupun campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang berarti manusia
yang tahu. Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (bahasa
Sansekerta) dan mens (bahasa Latin) yang berarti berpikir,
berakal budi ataupun mahluk yang berakal budi.
Pengertian manusia menurut para ahli:
NICOLAUS
D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
ABINENO
J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE
SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. [1]
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. [1]
2. Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
ataupun dalam kecemasan.Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah
laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku
atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan
mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang
kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotfic
dan kecemasan moril.
a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya
dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pemah dialami seseorang misalnya pemah terkejut waktu
diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya,
sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah
diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat
pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pemah
memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pemah dialami sangat terasa
bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak
mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress.
Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan
akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan
yang kejam dari ayabnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang
yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik : karena
ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berrbuat kejam sebagai
pelampiasannya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan
timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya
sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi
sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang
hebat akan terjadi.
Contoh :
Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD. Pada suatu
hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain.
Mereka sekeluarga haws pindah. Sudah tentu Didi hams ikut. Jadi ia haws pindah
sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena
tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang
aktif menguinpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, kareana baik di
kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di
tempat yang barn kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan
ikut siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang barn nanti. Ia takut pada
bayangannya sendiri.
2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari
phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia
tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih
kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu
untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga
ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini
adalah perbuatan meredakan din yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari
kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
Contoh :
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum,
sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah,
gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c). kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki
bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena
itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang
lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Sebab sebab orang gelisah
Orang gelisah disebabkan oleh banyak hal yang membuat
orang itu merasa batinya tertekan dan membuat orang itu merasa tidak nyaman
dalm kondisi tersebut.
Contoh : orang yang gelisah mengetahui nilai yang didapat disekolah sangat
jelek dan merasa takut untuk diberitahukan kepada orang tuanya.
Ø Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil.
Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil.
Ø Kesepian
Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi.
Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi.
Ø Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. [2]
Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. [2]
C.
Kesimpulan
Manusia dan kegelisahan saling berkaitan. Kegelisahan dapat di lawan dengan ketenangan, tetapi itu sulit diatasi
oleh manusia. Dalam keadaan tertekan manusia sering mengalami
kegelisahan, kegelisahan selalu menyelimuti manusia. Salah satu
cobaan pada diri manusia adalah kegelisahan. Kegelisahan dapat terjadi saat
diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun keterasingan,
bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah. Hidup itu penuh misteri,
manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam kegelisahan yang menjadi
misteri hidup selama manusia hidup.
Sumber :